Man in my mind...

"Rectoverso Moment: CURHAT BUAT SAHABAT"

Tidak berlebihan kalau ada anggapan yang mengatakan: sahabat yang terbaik sesungguhnya adalah kekasih yang terbaik. Kalau yang namanya pacar atau pasangan biasanya datang dengan segala tuntutan, seorang sahabat membebaskan kita melalui penerimaannya yang tanpa syarat. Kalau kita biasanya setengah mati berusaha menampilkan hanya yang terbaik bagi pacar atau pasangan, bersama seorang sahabat kita bisa menampilkan diri kita apa adanya tanpa usaha macam-macam. Sangat beruntung jika kita mampu menemukan seorang figur yang bisa kita cintai sebagai kekasih sekaligus kita akrabi layaknya seorang sahabat. Namun lebih beruntung lagi jika kita mampu menghadirkan diri kita sebagai sahabat sejati bagi siapa pun. Menerima mereka, yang kita cintai, secara apa adanya. Tanpa niat untuk mengubah, menghakimi, dan mengingkari mereka. Siapa tahu, keberuntungan ternyata itu bukan jatah segelintir manusia terpilih saja. Siapa tahu, keberuntungan itu juga milik kita, andai kita mau mengupayakannya. Memulai dari diri kita sendiri, untuk menjadi kekasih sekaligus sahabat terbaik bagi mereka yang kita cinta.

Petikan opini dari blog Dewi Lestari ini banyak terjadi di kehidupan kita sepertinya. Diriku juga mendamba hal yang semacam itu, apabila kita memiliki hubungan dengan lawan jenis, akan sangat baik jika kita dapat memperlakukannya layaknya seorang sahabat. Kita dapat menuangkan segala isi hati padanya,dia yang lebih mencintai kita dapat menjadi obat di kala susah, sedih, maupun gelisah.haha...jadi sok serius. Tapi, Nope!!! aku sudah dewasa dan aku berhak untuk berpendapat ttg masalah yang satu ini. Tapi, ini jujur lho! Mayoritas wanita ingin teman hidup yang seperti itu. Kaum hawa itu sering memimpikan hal2 yang mungkin bagi sebagian kaum adam haya ada di dunia khayal. Kaum hawa mengingkan pria senantiasa melindungi di depan mereka dan mampu jadi penenang bagi mereka. Bagaimana cara menenangkannya sebenarnya kadang kurang lazim. Misalnya, ketika wanita sedih dan memiliki masalah yg berat, dengan hanya melihat sosoknya saja sudah seperti terobati dan terselesaikan masalahnya. Mereka juga sering mendamba pernikahan, kehidupan yang manis2 dalam berkeluarga...
Nampaknya kebanyakan pria tidak memikirkan hal2 semacam ini, tapi berdasar pengalamanku dan pengamatanku pada teman2, ini lazim terjadi.
Hal2 semacam ini mungkin dikarenakan sifat dasar wanita yang lebih cenderung mamakai perasaan dalam mamikirkan segala hal, sementara pria sebaliknya. Maka dari itu janganlah kau para pria2 menjanjikan hal2 manis yang belum tentu kalian dapat berikan kepada wanita sebelum semuanya jelas. Karena itu terkadang akan menyakiti hati wanita, jika semuanya tidak terlaksana seperti yang ada di ekspektasi sebagian besar kaum hawa........

1 comment:

Resty Amalia said...

hmm..ayo aku pinjem Doraemon nya..hehe

Find Me on Instagram