Jakarta International Java Jazz Festival 2015

Chris Botti mengajak seorang violis cantik, Caroline Campbell di panggung Java Jazz Festival 2015.

Niatan untuk sampai ke JIExpo Kemayoran kurang dari jam 4 tak tercapai dan terlaksana karena satu dan lain hal. Rencana untuk menyaksikan penampilan Tesla Manaf pun kandas. Gitaris asal Bandung ini pertama kali saya saksikan penampilannya beberapa tahun lalu ketika dia tampil di panggung Ngayogjazz Jogja yang diadakan di Kota Gede. Tahun berapa itu yaa? Saya juga lupa. Pada saat itu, Tesla memainkan berbagai komposisinya yang berkolaborasi dengan Mahagotra Ganesha. Aransemen musik Jazz yang berpadu manis dengan gamelan Bali yang dimainkannya saat itu mampu membuat saya langsung jatuh cinta pada karya-karya Tesla. Tapi, sepertinya saya belum berjodoh untuk kembali menyaksikan penampilan Tesla. Berkali-kali Tesla manggung di Jakarta, saya pun selalu berhalangan hadir. Begitu juga penampilan Tesla kali ini di panggung Java Jazz Festival 2015. Tesla dijadwalkan manggung di jam 4 dan saya masih terjebak macet di jalan.

Sesampainya di JIExpo Kemayoran, saya dan teman-teman langsung menuju panggung yang kami sudah rencanakan sebelumnya. Kami sudah berniat dari rumah akan menonton Lisa Ono, Chris Botti, Mas Danny Eriawan yang akan beraksi dengan salah satu master musik Jazz Indonesia, Idang Rasjidi, dan Chaka Khan feat Incognito.

Ini memang kali pertama saya menonton secara langsung Lisa Ono bernyanyi dan memainkan gitarnya. Kami menonton Lisa Ono karena rekomendasi Mas Danny. Dia bilang kami harus menonton dia secara langsung dan dia yakin kami pasti suka. Lisa Ono yang berdarah Jepang dan Brazil ini kelahiran Sao Paulo, Brazil. Dia merupakan penyanyi Bossa Nova yang terkenal dan memiliki banyak penggemar dari berbagai penjuru dunia. Ini terbukti dengan banyaknya orang dari berbagai negara yang ramai dan antusias menyaksikan penampilannya di Java Jazz Festival 2015. Suaranya yang jernih dan lembut, permainan gitarnya yang apik, dan senyumnya yang manis mampu membuatnya begitu dikagumi. Penampilan dan musiknya pun manis dan seketika menghadirkan suasana romantis. Lisa Ono yang terakhir kali datang ke Indonesia untuk tampil di panggung Java Jazz Festival 2007 ini berujar di awal penampilannya bahwa dia selalu senang untuk tampil di panggung Java Jazz Festival. Lagu-lagu yang dimainkan dan dinyanyikannya malam itu di antaranya adalah Sittin’ in The Dock of The Bay, Jambalaya, Night and Day, Summertime, dan Bengawan Solo. Saat mendengar musik-musik yang dimainkannya serta suaranya yang indah itu, saya seketika tersenyum dan damai dirasa di hati.

Suara Lisa Ono membuat ruang konser seketika menjadi damai, hangat, dan romantis.



Setelah itu, kami bergegas menuju panggung utama di mana Chris Botti akan beraksi. Kami sudah yakin hall di mana Chris Botti akan tampil pastilah akan penuh karena penampilannya sangat dinanti. Dan benar saja, sudah banyak orang yang mengantri di depan hall utama. Tapi, untunglah saya dan teman-teman mendapat kursi yang strategis untuk menikmati penampilannya. Pemain terompet asal Amerika Serikat yang pernah memenangkan Grammy Award untuk kategori The Best Pop Instrumental Album ini sudah bisa dipastikan akan menghebohkan dan membuai penikmat musik dari berbagai macam negara yang datang  untuk menyaksikannya. Kali itu, Chris Botti memainkan Italia, My Funny Valentine, The Very Thought of You, When I Fall in Love, dan beberapa tembang romantis lainnya yang membuat para penonton yang saya yakin pasti terbuai. Pada penampilannya kali ini, Chris Botti mengajak penyanyi  Sy Smith, violis Caroline Campbell, drummer Lee Pearson, dan salah satu pianis favorit saya, Taylor Eigsti. Ahh, jujur saya jatuh cinta sekali pada pandangan pertama dan kali pertama saya menyaksikan Taylor Eigsti bermain piano. Taylor Eigsti yang sedari kecil dikategorikan sebagai a child prodigy atau anak yang memiliki keahlian yang terlatih jauh melebihi kemampuan anak seusianya (terbukti bahwa dia sudah menjadi pelajar di Stanford Jazz Workshop, Standford University sejak ia berusia 15 tahun) ini memainkan pianonya dengan sangat memukau. Saya pun selama beberapa hari setelah Java Jazz Festival masih saja belum bisa move on dari Chris Botti dan Taylor Eigsti. Saya mau nonton lagi kalau bisa. Hehehe…. Adrenalin saya luar biasa terasa sepanjang pertunjukan. Musiknya mengalun indah dan para musisi handal yang berkolaborasi bersama menyajikan pertunjukan musik yang saya bilang ‘super qualified’.

Welcoming acara oleh MC internasional dan satu MC dari Indonesia.
Chris Botti membuka konser dengan tiupan terompetnya yang kemudian disambut riuh oleh penggemarnya.
Terompet dan biola yang berpadu manis mampu menjadikan suasana makin dramatis dan romantis.


 
Salah satu pianis favorit saya, Taylor Eigsti.

Drummer Lee Pearson yang sudah sering berkolaborasi dengan Chris Botti.
 

 
Penyanyi Sy Smith manambah suasana konser malam itu makin meriah.
 
Violis Caroline Campbell.


 
Setelah itu, saya dan teman-teman bergegas untuk menyaksikan Mas Danny yang bermain dengan salah satu master musik Indonesia, Idang Rasjidi. Kali ini kami terlambat datang karena harus melalui banyaknya kerumunan orang untuk sampai di gedung depan dan naik ke lantai 6 di mana Idang Rasjidi Quintet manggung. Maaf ya, Mas Danny. Beberapa permainan instrumental mereka kali ini ditonton dan dispresiasi langsung oleh salah satu menteri Malaysia. Beberapa musisi dan wajah-wajah yang saya kenal wara-wiri di Komunitas Jazz Jogja pun saya lihat di sini, salah satunya mas Djaduk Ferianto. Lagi-lagi  Jogja serasa pindah ke Jakarta kali ini (lihat postingan sebelumnya).

Mas Danny Eriawan menjadi salah satu bagian dari Idang Rasjidi Quintet malam itu.

 

Penampilan yang terakhir yang saya dan teman-teman saksikan adalah penampilan penyanyi Chaka Khan yang kali ini berkolaborasi dengan salah satu grup favorit saya, Incognito di panggung utama. Kali ini, saya dan teman-teman datang ke hall panggung utama terlambat. Alhasil, kami harus rela berdiri di barisan belakang untuk menikmati pertunjukan terakhir kami ini. Musik yang kaya akan instrumen dari Incognito kali ini mampu memecah malam dengan perpaduan suara Chaka Khan yang tinggi dan menggelegar. Sorak penonton riuh memenuhi panggung utama. Malam saya dan teman-teman pun berakhir manis. Begitu pun dengan penikmat musik lain yang datang malam itu saya harap. 

Chaka Khan feat Incognito.
 
 
 


Sampai jumpa tahun depan di Java Jazz Festival 2016 :)


(Resty Amalia)

No comments:

Find Me on Instagram