Laskar Pena Hijau: Cintai Bumi Melalui Tulisan



Laskar Pena Hijau

Sebuah ide untuk merawat dan melestarikan bumi melalui tulisan datang dari Dodi Mawardi, seorang pimpinan Sekolah Menulis Kreatif Indonesia, penulis, dan juga Direktur Eksekutif Yayasan Bhakti Suratto. Yayasan yang dikelolanya ini memang aktif di bidang lingkungan dan gencar mengkampanyekan aktifitas peduli lingkungan. Salah satunya dengan mendirikan Sekolah Alam Cikeas yang berada di Kawasan Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Cita-citanya tersebut rupanya selaras dengan cita-cita seorang penulis senior yang juga menerapkan serta aktif mengajak orang untuk bergaya hidup yang ramah lingkungan, Naning Pranoto. Bagaikan gayung bersambut, mereka pun akhirnya bekerja sama dengan dukungan penuh dari Yayasan Bhakti Suratto. Kemudian, mereka pun menggagas kegiatan tersebut dengan sebutan ‘Laskar Pena Hijau’ dengan gaya tulisan Sastra Hijau (Green Writing).

Laskar Pena Hijau merupakan suatu gerakan yang menghimpun,  menggerakkan, dan memberi ruang bagi  para penggiat literasi untuk menulis karya yang bernafaskan hijau. Karya-karya yang bernafaskan hijau tersebut diharapkan tak hanya dapat memberikan hiburan bagi para penikmat karya sastra, tetapi juga sekaligus mengajak pembacanya untuk bergaya hidup yang ramah lingkungan serta merawat dan melestarikan bumi. Laskar Pena Hijau akan bergerak aktif menyebarkan pesan dan semangat pelestarian bumi ini melalui tulisan-tulisan dalam bentuk artikel, puisi, cerita pendek, dan jenis tulisan dan karya sastra lainnya. Tulisan dan karya sastra tersebut akan dipublikasikan melalui website, sosial media, buku, dan media lainnya. Gerakan ini terbuka untuk siapa saja yang memiliki semangat dan keyakinan yang sama untuk merawat dan melestarikan bumi. Bagi komunitas, individu, perusahaan, atau gerakan yang juga memiliki tujuan dan semangat yang sama sangat diterima dan disambut dengan hangat untuk bergabung. Dengan makin banyak orang yang bergerak bersama untuk niat baik ini diharapkan akan membawa perubahan yang lebih baik pada bumi tercinta kita. Seperti kesadaran manusia yang lebih untuk beraktifitas dan menerapkan hidup yang ramah lingkungan dan gerakan menanam pohon.

Kegiatan rutin anggota Laskar Pena Hijau, berkumpul dan berlatih menghasilkan karya bernafaskan hijau.

Laskar Pena Hijau ini akan diresmikan bertepatan dengan Hari Pohon, yaitu tanggal 21 November 2015. Tahun depan, sebuah Festival Penulis Sastra Hijau pun direncanakan akan diadakan untuk makin mengenalkan masyarakat akan Sastra Hijau. Indonesia International Green Writer Festival tersebut diperkirakan merupakan festival penulis sastra hijau pertama yang diadakan di Indonesia bahkan mungkin di dunia. Festival ini akan menghadirkan diskusi, seminar, bedah buku, pameran buku, dan juga mengundang para penulis sastra hijau internasional. Dodi Mawardi berharap bahwa gerakan ini mampu mengajak dan menggerakan makin banyak orang untuk merawat dan melestarikan bumi.

Perlu diketahui bahwa banyak penulis di negara-negara maju sudah giat menulis karya dengan nafas sastra hijau sejak sekitar 40 tahun lalu. Menyebarkan pesan baik dan mengajak pembaca untuk mencintai bumi. Indonesia belum terlambat melakukannya. Semoga Laskar Pena Hijau mampu mewujudkan harapan baiknya untuk bumi tercinta kita. Memberi kesempatan kepada bumi tercinta kita untuk lestari. Semesta pun pastinya mengamini.

Saya dan guru 'creative writing' saya, Naning Pranoto.


Salam Pena Hijau :)


(Resty Amalia)

2 comments:

Belajar dan Berbagi said...

keren dan inspiratif banget mbk

Resty Amalia said...

Terima kasih :)

Find Me on Instagram